Beranda | Artikel
Makna Kata Batasan-batasan Allahdalam Alquran - Syaikh Muhammad Al-Mayuf #NasehatUlama
Jumat, 1 April 2022

Makna Kata “Batasan-batasan Allah” dalam Alquran – Syaikh Muhammad Al-Ma’yuf #NasehatUlama

Tapi, apa bedanya antara firman Allah ʿAzza wa Jalla:

“Itulah batasan-batasan Allah, maka janganlah kalian melanggarnya.” (QS. Al-Baqarah: 229)

Dengan firman-Nya dalam ayat yang lain:

“Itulah batasan-batasan Allah, maka janganlah kalian mendekatinya.” (QS. Al-Baqarah: 187)

Dalam firman-Nya: “Maka janganlah kalian melanggarnya,” maknanya: Bahwa seseorang harus mendekatinya bahkan punya komitmen melakukannya, dan berdiri di atas batasan tersebut.

Adapun di sini Allah berfirman: “Maka janganlah kalian mendekatinya, …” Saudaraku, apa bedanya?

Adapun batasan yang kita dilarang untuk mendekatinya adalah berupa larangan dan maksiat, sehingga seseorang tidak diperbolehkan mendekatinya, karena jika dia mendekatinya akan terjatuh di dalamnya.

“Seperti penggembala yang menggembala di dekat tanah larangan, dan hampir-hampir masuk ke dalamnya.” (Muttafaqun ‘Alaihi)

Adapun batas-batas Allah yang berupa perintah yang terlarang untuk dilanggar, maka seseorang diperintahkan untuk mendekatinya, berpegang dengannya, dan menjaganya, tapi ada batasannya, di mana kita harus berhenti pada batasan itu, sehingga jangan menambah-nambahnya, karena jika menambah, akan melanggar, berlebihan, dan melampaui batas. Jika dia mendekati batas sebelumnya, maka dia telah lalai dan apa? Bermaksiat.

Maka, hendaknya dia ada di antara dua batasan ini, dan moderat di antara dua hal ini, seperti yang dijelaskan oleh penulis. Baiklah.

===============================================================================

لَكِنْ مَا الْفَرْقُ بَيْنَ قَوْلِهِ عَزَّ وَجَلَّ

تِلْكَ حُدُودُ اللهِ فَلَا تَعْتَدُوهَا

وَقَالَ فِي الْآيَةِ الثَّانِيَةِ

تِلْكَ حُدُودُ اللهِ فَلَا تَقْرَبُوهَا

فِي قَوْلِهِ: تَعْتَدُوهَا – مَعْنَاهَا

أَنَّ الْإِنْسَانَ اقْتَرَبَهَا بَلِ الْتَزَمَ بِهَا

وَوَقَفَ عِنْدَهَا

وَهُنَا قَالَ: فَلَا تَقْرَبُوهَا

مَا الْفَرْقُ يَا إِخْوَانُ؟

أَمَّا الْحُدُودُ الَّتِي يُنْهَى عَنِ اقْتِرَابِهَا

فَهِيَ النَّوَاهِي وَالْمَعَاصِي

فَلَا يَجُوزُ لِلْإِنْسَانِ أَنْ يَقْتَرِبَ مِنْهَا

لِأَنَّهُ إِذَا اقْتَرَبَ مِنْهَا وَقَعَ فِيهَا

كَالرَّاعِي يَرْعَى حَوْلَ الْحِمَى

يُوشِكُ أَنْ يَقَعَ فِيهِ

وَأَمَّا حُدُودُ اللهِ الْأَوَامِرُ

الَّتِي نُهِيَ عَنْ تَعَدِّيهَا

فَإِنَّهُ مَأْمُورٌ أَنْ يَقْتَرِبَ مِنْهَا

وَأَنْ يَلْتَزِمَ بِهَا وَأَنْ يُحَافِظَ عَلَيْهَا

لَكِنْ عِنْدَهَا حَدٌّ

يَجِبُ أَنْ يَقِفَ… يَقِفَ عِنْدَهُ

فَلَا يَزِيدُ عَلَيْهِ

لِأَنَّهُ إِنْ زَادَ وَتَعَدَّى غَلَا وَأَفْرَطَ

وَإِنِ اقْتَرَبَ مِنَ الْحُدودِ السَّابِقَةِ

قَصَّرَ وَأَيشْ؟ وَفَرَّطَ

فَيَكُونُ بَيْنَ الْحَدَّيْنِ

وَيَكُونُ مُتَوَسِّطًا بَيْنَ الْأَمْرَيْنِ

كَمَا ذَكَرَ الْمُؤَلِّفُ

نَعَمْ

 


Artikel asli: https://nasehat.net/makna-kata-batasan-batasan-allah-dalam-alquran-syaikh-muhammad-al-mayuf-nasehatulama/